Apa Itu Manajemen Laba? dan Bagaimana Menerapkanya?

 Pernahkah Anda mendengar istilah manajemen laba atau earning management? Proses bisnis ini dipahami sebagai cara bagi manajer keuangan untuk menentukan apakah laba yang dihasilkan dengan menjalankan bisnis benar-benar dapat menguntungkan perusahaan.

Menurut Asih dan Gudono (2000), manajemen laba merupakan proses yang sengaja dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi untuk mengarahkan tingkat laba yang dilaporkan. Proses ini juga dapat digambarkan sebagai upaya memanipulasi laba atas laporan keuangan untuk mendapatkan laba.

Tujuan Manajemen Laba

Tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer keuangan dalam suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan tertentu. Inilah putusannya:

Bonus diperoleh dan diukur dari seberapa besar keuntungan yang diperoleh.

• Tujuan motivasi politik; jika tidak, laba akan berkurang dalam laporan keuangan sebagai akibat dari peraturan pemerintah yang ketat.
• Tujuan dari Penawaran Umum Perdana adalah agar perusahaan menjual saham kepada masyarakat umum untuk meningkatkan keuntungan.
• Tujuan dari informasi investor dan memberikan informasi kepada investor adalah untuk memastikan bahwa perusahaan berkinerja baik.

Tahukah Anda bahwa ada berbagai pola manajemen laba yang bisa dilakukan? Inilah putusannya:

Incoming Smoothing – Pola ini sering digunakan oleh manajer untuk menstabilkan laba dengan meratakan laba yang dilaporkan.

Incoming Maximization- Saat laba turun, pola ini digunakan. Ketika ada hutang, tujuannya adalah untuk melindungi perusahaan.

Incoming Minization – Pola ini akan menghilangkan biaya yang tidak dipertimbangkan oleh pemangku kepentingan, seperti biaya iklan dan R&D, dan juga dapat menghilangkan aset tidak berwujud.

Taking a Bath – Dalam pola ini, biaya masa depan dibebankan dan beberapa aset dihapuskan. Dimungkinkan juga untuk membersihkan meja dengan cara ini.

Implementasi Manajemen Laba

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam rangka melakukan manajemen laba:

Demikian penjelasan mengenai prosedur manajemen laba. Proses ini dapat bermanfaat bagi perusahaan, tetapi perlu diingat kekurangannya. Manajemen laba dapat membelokkan laporan keuangan, membuat informasi penting menjadi tidak relevan.